Tag

, , , , , ,

Introduksi :

a. Definisi

Pengangkatan satu lobus tiroid yang mengandung jaringan patologis (total lobektomi), atau sebagian besar lobus tiroid yang mengandung jaringan patologis ( subtotal lobektomi)

b.Ruang lingkup

Benjolan tunggal atau multipel pada satu sisi trigonum leher anterior, batas jelas, kenyal sampai padat,

ikut bergerak waktu menelan.

.Indikasi operasi

Struma dengan gangguan / penekanan.

Kosmetis

d. Kontra Indikasi Operasi

Hipertiroid

Ko-morbiditas berat

e. Diagnosis Banding

Karsinoma tiroid

f. Pemeriksaan Penunjang:

T3, T4,T5H, USG tiroid, FNA

X-foto: – leher ( struma yang besar atas curiga ganas )

– thoraks AP/ lateral ( struma retiosternal )

Tehnik Operasi

Menjelang operasi:

Penjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan operasi yang akan dijalani serta resiko komplikasi disertai dengan tandatangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk dilakukan operasi. ( Informed consent ).

Memeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi.

Penderita puasa minimal 6 jam sebelum operasi.

Tanpa antibiotika profilaksis

Tahapan operasi:

Pembiusan dengan endotrakeal, posisi kepala penderita hiperekstensi dengan bantal di bawah pundak penderita.

Desinfeksi dengan larutan antiseptik, kemudian dipersempit dengan linen steril.

Insisi collar dua jari di atas jugulum, diperdalam dengan memotong m.platisma sampai fasia kolli superfisial.

Dibuat flap keatas sampai emnensia kartilago tiroid dan kebawah sampai jugulum, kedua flap di teugel keatas dan kebawah pada linen.

Fasia kolli superfisial dibuka pada garis tengah dari kartilago hioid sampai jugulum.

Otot pretrakealis (sternohioid dan sternotiroid) kanan kiri dipisahkan kearah lateral dengan melepaskannya dari kapsul tiroid.

Struma diluksir keluar, dievaluasi tentang ukuran, konsistensi, nodularitas dan adanya lobus piramidalis.

Ligasi dan pemotongan v.tiroidea media, dan a.tiroidea inferior sedikit proksimal dari tempat masuknya ke tiroid, hati‑hati jangan mengganggu vaskularisasi dari kel.paratiroid.

Identifikasi N.rekuren pada sulkus trakeoesofagikus. Syaraf ini diikuti sampai menghilang pada daerah krikotiroid.

Identifikasi kel.paratiroid interior pada permukaan posterior kel.tiroid berdekatan dengan a.tiroidea inferior.

Kutub atas kel.tiroid dibebaskan dari kartilago tiroid mulai dari posterior dengan identifikasi cabang eksterna n.laringikus superior dengan memisahkannya dari a & v tiroidea superior. Kedua pembuluh darah tersebut diligasi dan dipotong. Lobektomi total tidak ada jaringan tiroid satu sisi yang disisakan.

Untuk melakukan lobektomi subtotal maka dengan menggunakan klem lurus dibuat “markering” pada jaringan tiroid di atas n.rekuren dan gld.paratiroid atas bawah dan jaringan tiroid disisakan sebesar satu ruas jari kelingking penderita.

Perdarahan yang masih ada dirawat, kemudian luka pembedahan ditutup lapis demi lapis dengan meninggalkan drain Redon.

Komplikasi operasi

Perdarahan

Bila darah di botol Redon > 300 ml per 1 jam, perlu dilakukan re‑open. Jika perdarahan arterial, drain Redon kurang cepat menampung perdarahan dan darah mengumpul pada leher membentuk hematoma dan menekan trakea sehingga penderita sesak napas.

Lakukan intubasi. Atau tusukkan Medicut no.12 perkutan menembus membran krikotiroid.

Luka operasi dibuka dan evakuasi bekuan darah.

Penderita dibawa ke kamar pembedahan untuk dicari sumber perdarahan dan dihentikan, dipasang drain Redon.

Lesi n. laringius superior

Cedera pada cabang eksternus mengakibatkan perubahan tonus suara penderita, bila berbicara agak lama maka penderita merasa capek dan suara makin menghilang.

Cedera pada cabang internus mengakibatakan penderita tersedak bila minum air.

Kerusakan n.rekuren

Bila waktu pembedahan kedua syaraf rekuren diidentifikasi maka kemungkinan paralise akibat kecelakaan dilaporkan hanya 0‑0,6 %. Gangguan yang sifatnya transien pada 2‑4 % dan akan sembuh sendiri dalam beberapa minggu atau bulan.

Adanya gangguan pada n. rekuren secara awal dapat dilihat dengan laringoskop direkta pada waktu dilakukan ekstubasi.

Mortalitas

Dibawah 0,5%

Perawatan Pasca bedah

Pascabedah penderita dirawat di ruangan selama 1‑2 hari, diobservasi kemungkinan terjadinya komplikasi dini yang membahayakan jiwa penderita seperti perdarahan dan obstruksi jalan nafas. Drain Redon dilepas setelah 24 jam, dan jahitan luka pembedahan diangkat pada hari ke 7.

Follow-Up

Tahun 1, tiap 3 bulan

Tahun 2, tiap 4 bulan

Tahun 4,5, tiap 6 bulan